Jakarta (4)

PADA dasarnya mereka adalah hewan-hewan yang tidak siap menderita. Pada dasarnya jiwa meraka amat kerdil dan melata seperti cacing. Adakah reptile yang mampu merangkak di jalan aspal yang memuai oleh sengatan matahari?
        Bahkan di undakan pasir, cacing-cacing tidak mampu bertahan sekedar untuk hidup. Berbahagialah kalian yang dituduhkan sebagai kecoa karena bisa bertahan di dalam got, bisa terbang ke mana-mana. Sedangkan mereka yang tidak mampu mengatasi penderitaan, lihatlah, akhirnya memperebutkan kesempatan dalam kesempitan dengan mengaku-ngaku sebagai orang yang demokratis
        Sesungguhnya orang-orang yang mengaku demokratis umumnya adalah orang-orang yang tidak demokratis ketika berkuasa di komunitasnya. Di hutan rimba, mereka selalu jadi raj di tengah satwa yang lemah
        Ketika reformasi bergulir dan millenium berganti, tiba-tiba banyak reptile yang mengaku-ngaku prodemokrasi. Di mana-mana orang-orang keranjingan demokrasi. Dan orang-orang yang duduk di Dewan Kesenian juga mengaku sebagai reptile yang demokratis. Di sebuah distrik, ada anggota Dewan Kesenian yang kerjanya hanya menghabiskan anggaran. Ada juga anggota Dewan Kesenian yang mencaci-maki walikota, namun setelah dikucurkan anggaran, kerjanya balik memuji-muji. Di lain waktu ada lelucon, anggota Dewan Kesenian di bentuk dengan cara ditunjuk. Apakah penunjukan merupakan cerminan sikap demokratis?
        Pada kenyataannya, orang-orang yang mendapatkan ‘berkah’ duduk di Dewan itu melaksanakan kegiatan dengan main tunjuk pula. Aku katakan ‘berkah’ bisa duduk menjadi anggota Dewan, sebab mereka menerima gaji yang cukup layak, yang diambilkan dari uang rakyat. Dalam pembagian gaji itu, mereka menentukan sendiri berapa besarnya. Jelas sudah, mereka itu reptil-reptil yang tidak tahan menderita
        Jika suatu hari datang kepada-mu reptil-reptil yang mengaku demokratis, jangan ragu untuk melempari mukanya dengan debu. Atau ludahilah wajah mereka
        Tidak ada orang demokratis yang membusungkan dada dan menantang ke mana-mana. Bukan orang demokratis yang suka mengaku-ngaku dan membutuhkan pengakuan. Orang-orang demokratis tidak suka menciptakan musuh sekalipun musuh akan selalu datang menyertai kesuksesan. Tetapi orang-orang demokratis akan disegani sekalipun oleh kecoa-kecoa yang membencinya
        Sesungguhnya di tengah bangsa yang belum menjunjung tinggi hukum, demokrasi belum dibutuhkan. Bahkan karena terlalu ingin demokratis, engkau bisa kebablasan lalu lupa tatanan kebersamaan, sehingga kau hanya pandai berkoar dan menghujat
        Menegakkan demokrasi tetapi tidak diawali dengan menegakkan tatanan kebersamaan, sama artinya dengan memberikan kesempatan kepada reptil-reptil yang tidak tahan menderita itu untuk melata menuju kekuasaan. Lihatlah, bukankah reptil-reptil itu tiada lain adalah petualang yang pekerjaannya menumpuk kekayaan, yang dikiranya bisa meniadakan penderitaan! Lihatlah, bukankah pekerjaan mereka hanya memperebutkan kekuasaan?



Jakarta, 2004

sumber foto: elitistmagazine.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...