Selepas Dubai

MENDEKATI Esfahan, sebuah daerah tanpa arah, tempat salju tertidur di punuk gurun, kurasakan sebuah kekuasaan sedang mengekalkan kehendaknya. Kulihat orang-orang Arab belajar membuat tembikar, menyulap gurun pasir jadi petakan sawah. Kukira terbangku cukup jauh, hingga hayalku membumbung. Lagi-lagi kusongsong kerajaan awan yang berdaulat di langit. Di bawahnya sebuah kota terkubur, seperti juga diri-mu telah terkubur di dasar hatiku yang berkeping-keping. Puisi ini kutulis sebagai batu nisan peristirahatan-mu dari pengejaranku. Aku berjanji tidak akan pernah menziarahinya. Supaya pupus harap, agar damai hidup. Selamat jalan gadis berkumis tipis
    Dari jendela pesawat aku melihat cakrawala tiada tara. Sebuah gunung menjulag, agung tetapi terancam. Persis takdir bangsaku kini, merdeka namun merana. Kukira itulah penanda negeri Kaukasus: Tanah dari bangsa yang sedang meratap. Asal kau tahu, putri-putri mereka, dengan sayap merah jambu, beterbangan ke berbagai manca. Menjadi gula-gula saat kudapan, jadi gundik di balik bilik. Dan tidak lebih berarti dari kancing baju
    Aku jadi teringat orang-orang Betawi yang sengsara. Bahkan di Jakarta, merekalah minoritas. Teraniaya oleh kerumunan hewan primata yang bermutasi jadi manusia. Tubuhnya memang telah berjalan tegap, tetapi baru sampai pada Adam Lama: Seandainya bertembolok, kita akan melihat leher-leher yang bunting. Lebih dari itu, mereka adalah kaum yang dimurka. Sebab picik dan sinis, karena tamak lagi loba
    Aku juga teringat orang-orang Aceh dan Papua: Orang-orang yang menjadi beranda di barat, jadi dapur di timur. Orang-orang yang merindukan merdeka, entah dari apa entah dari siapa. Padahal di antara sesama, mereka main tubruk, saling sikut. Di luar semua itu, lebih sial dari orang Jawa. Tetapi di Dubai, aku bertemu sejumlah orang Jawa yang sial: Jadi budak sepanjang masa


Jakarta, 2005

1 comment:

  1. hiduplah sebuah impian, terbang di awan tanpa kekangan. waktu juga yang menilai.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...