Inilah puisiku
Didamar dari pengalaman
Diketam dengan pergulatan
Kuinginkan dan kurencanakan
Sungguh-sungguh kupersembahkan
Untuk-mu
Untuk-mu
Aku habis-habisan menulisnya
Sejujurnya, bergelut dengan puisi
Lebih terasa susahnya
Susah menciptanya, susah memahaminya
Dan semua penyair tahu, susah menjualnya
Terkadang aku nyaris patah arang
Adakah puisi benar-benar berguna
Ketika menjelma titah bersabar
Di tengah amarah kehidupan
Hanya didekati orang-orang yang menderita
Coba-coba ditulis remaja saat jatuh cinta
Tetapi aku habis-habisan mendapatkannya
Hingga terbawa-bawa ke dalam tidur
Dan menjadi mimpi-mimpi yang mengejutkan
Sampai aku tak tahu sedang tidur atau terjaga
Tetapi untuk-mu aku menulis puisi ini
Aku sudah merasakan susah merasakan senang
Aku telah habis-habisan dan memilih
Berani hidup bermartabat bersama-mu
Jakarta, 2005
No comments:
Post a Comment