Traktat 07

Keksaihku, aku tidak akan menukar desember dengan ember bocor, tidak akan membeli januari dari bandar lotre. Aku tidak akan menggembosi ban ambulance, tidak akan menaburi jalanan dengan paku. Aku tidak akan mempertanyakan janji-janji-mu di masa kampanye, tidak akan menyelidiki rumah bersalin tempat mobil mewah-mu dilahirkan. Aku tidak akan mengakali meteran PLN, tidak akan mengeluhkan pemadaman bergiliran.

Aku tidak akan memprotes dosen-dosen yang bolos, sekalipun biaya pendidikan makin sombong. Aku tidak akan mengingat berapa fatwa MUI yang dipaksakan, sekalipun umat jadi geleng-geleng kepala. Aku tidak akan kecanduan sinetron, sekalipun tayangan televisi makin sarat aurat. Aku tidak akan menghitung berapa bank yang sudah dikeruk, sekalipun nasabah telah resah. Aku tidak akan menuduh-mu telah mencuri, sebab prinsip hukum kita ialah praduga tidak bersalah.

Aku tidak akan jumatan jika sekarang hari rabu. Aku tidak akan mendanai demonstrasi jika belum mampu membeli pulau. Aku tidak akan ditilang jika polisi lalulintas menjalankan undang-undang. Aku tidak akan membakar rumah ibadat jika masih ada yang bersalaman. Aku tidak akan menguras laut jika perahu-perahu nelayan pulang membawa senyuman.

Aku tidak akan, sungguh aku tidak akan hanya diam. Aku tidak akan berpangku tangan. Tidak akan hanya menghayal, tidak akan hanya membual. Aku tidak akan hanya mengeluh, tidak akan hanya mengeritik. Tentu, aku tidak akan hanya akan kekasihku.

Dan bukankah telah kau saksikan betapa waktu selalu mengujiku, dan meleparkanku selalu ke persimpangan?


Jakarta, 2011

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...